Daftar Blog Saya

Rabu, 05 Oktober 2011

Proposal Penelitian


I.  JUDUL
“PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAQUL KARIMAH SISWA MI AL ISHLAH TEMBALANG ”

II. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam kehidupan sehari-hari akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam bertingkah laku. Dengan akhlak yang baik seseorang tidak akan terpengaruh pada hal-hal yang negatif. Dalam agama islam telah diajarkan kepada semua pemeluknya agar dirinya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya serta berguna bagi orang lain. Manusia yang berakhlak akan dapat menghiasi dirinya dengan sifat kemanusiaan yang sempurna, menjadi manusia shaleh dalam arti yang sebenarnya, selalu menjaga kualitas kepribadiannya sesuai dengan tuntunan Allah swt. dan Rasul-Nya.                                   Hal serupa diungkapkan oleh Noer Aly bahwa orientasi akhlak keagamaan merupakan sesuatu yang asasi di dalam pendidikan Islam. Seruan agar berakhlak mulia, menjunjung tinggi hidayah dan berbudi pekerti luhur sebagaimana dimuat dalam Al-Qur’an, hadits Rasulullah saw., dan sumber- sumber primer warisan budaya Islam melegitimasi keutamaan orientasi tersebut.                                                    Sementara itu, di MI AL Ishlah Tembalang  sebagai sekolah yang berasaskan agama Islam juga mempunyai problema dalam hal akhlaq murid misalnya, mulai nampak tindakan mencuri milik temannya, membohongi gurunya dan lain sebagainya. Dengan demikian pendidikan akhlak sejak dini pada anak sangatlah penting sekali agar anak terbiasa bersikap sopan dan selalu berbuat hal-hal terpuji lainnya dalam kehidupan bermasyarakat baik pada saat masih usia sekolah maupun pada saat mereka besar nanti.   Dari segi ini sudah jelas bahwa ilmu akhlak itu sangat penting karena dapat menuntun para anak didik untuk menemukan dunianya dalam menyalurkan bakatnya kepada tindakan sublimatif dan konstruktif. Hal ini perlu dilakukan sejak dini karena seiring dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang dari kalangan remaja. Seperti krisis moral/dekadensi moral, tawuran antar siswa serta semakin banyaknya pemakaian narkoba.                                                                                           Karena Akhlaqul karimah ini merupakan sesuatu yang sangat penting maka harus ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berjiwa suci dan memiliki budi pekerti yang baik.                             
Sekolah merupakan salah satu tempat membina, mempersiapkan anak didik dan tempat anak bergaul dengan teman sebaya serta tempat berkumpul para guru. Oleh karena itu, sangat perlu sekali jika pembinaan akhlak tersebut dilakukan melalui pembelajaran aqidah akhlak di Madrasah, di samping dalam kehidupan keluarga, karena dalam pembelajaran aqidah akhlak banyak memuat materi-materi yang mengarahkan siswa untuk selalu bersikap terpuji serta menjauhi perbuatan yang tercela.                 Dalam melaksanakan pembelajaran Aqidah Akhlak hendaknya bertujuan membentuk kepribadian yang baik dan yang paling penting adalah usaha mencari ridla Allah SWT, jauh dari pekerjaan tercela, mencuri, berbohong, jarang sholat, sehingga dalam pembelajaran Aqidah Ahklaq siswa mampu menangkap pesan- pesan yang dapat membawa dirinya pada kemuliaan tinggi yang sesuai dengan ajaran syari’at Islam serta dapat menjadi panutan bagi masyarakatnya kelak ketika sudah dewasa nanti                           Sedangkan di MI Al Ishlah Tembalang Pembelajaran Aqidah Akhlak sudah mulai diajarkan pada anak didik dari Kelas I sampai VI Pembelajaran aqidah akhlak tersebut diupayakan agar pembentukan akhlaqul karimah pada anak didik dapat terbentuk serta terbina secara baik sesuai dengan ajaran agama Islam.                                            Atas dasar segala permasalahan dan pemikiran itu, penulis amat tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Siswa MI Al Ishlah Tembalang”
III. RUMUSAN MASALAH                                                                       
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka kami ajukan masalah sebagai berikut:
1.     Adakah pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul karimah siswa   MI Al Ishlah Tembalang ?
2.    Seberapa besar pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul karimah siswa MI Al Ishlah Tembalang ?

IV. TUJUAN PENELITIAN
Setiap gerak langkah/usaha/kegiatan yang dilakukan seseorang mempunyai tujuan tertentu. Begitu juga dengan penelitian ini, memiliki tujuan sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan  akhlaqul karimah siswa MI AL Ishlah Tembalang.
2.    Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan akhlaqul karimah siswa MI Al Ishlah Tembalang.
V. HIPOTESIS
     Hipotesis adalah kesimpulan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
a.    Hipotesis  Kerja
Ada pengaruh pembelajaran aqidah Akhlak terhadap pembentukan pembentukan Akhlaqul karimah siswa MI Al Ishlah Tembalang.
b.     Hipotesis Nihil                                                                                                Tidak ada pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Akhlaqul Karimah
siswa MI Al Ishlah Tembalang.

VI. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sample
Penelitian ini mengunakan kualitatis sampling dirancang menjadi dua variabel yaitu variabel bebas X adalah Pembelajaran aqidah akhlak. Dan variabel terikat Y adalah Pembentukan akhlaqul karimah siswa. Penelitian ini mencari pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah siswa di MI Al Ishlah Tembalang.
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari lembaga MI Al Ishlah Tembalang, jumlah populasi dari lembaga tersebut ialah 242 orang dan penulis urai dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Keadaan Siswa MI Al Ishlah Tembalang
No
Kelas
Jumlah Siswa
1
Kelas I
58 Siswa
2
Kelas II
30 Siswa
3
Kelas III
49 Siswa
4
Kelas IV
38 Siswa
5
Kelas V
40 Siswa
6
Kelas VI
27 Siswa
Jumlah
242 Siswa
   Sumber data : Data Populasi MI Al Ishlah Tembalang

       Mengingat  Jumlah Populasi Dalam penelitian ini sangat besar  yaitu sebanyak 242 siswa maka, untuk menghemat waktu peneliti mengadakan penelitian secara sample, maka sample di ambil dari sebagian atau perwakilan yanga diteliti.
     Dalam penelitian ini peneliti mengunakan Purposive Sampel atau sampel bertujuan, dikarenakan dari populasi yang diambil yaitu dari siswa kelas III, IV, V dan VI telah memenuhi cirri-ciri yang  terdapat pada seluruh populasi kelas I sampai kelas VI. Namun dikarenakan sobyek masih besar lebih dari 100 maka peneliti mengambil 30 % dari populasi yang diambil. Untuk mengetahui besarnya sampel responden yang di ambil dapat dilihat tabel dibawah ini :
Tabel Sampel Responden
No
Kelas
Populasi
Sampel
1
Kelas III
49 Siswa
15 Siswa
2
Kelas IV
38 Siswa
12 Siswa
3
Kelas V
40 Siswa
12 Siswa
4
Kelas VI
27 Siswa
8 Siswa
Jumlah
154 Siswa
57 Siswa
 Sumber data : Data Populasi MI Al Ishlah Tembalang

B. Variable – Variable Penelitian
          1. Sub – Sub Variable
             a. Variable X ( Independent Variable ) yaitu pembelajaran Aqidah Akhlak

Variable X
Indikator
pembelajaran Aqidah Akhlak
1. Rencana pembelajaran Aqidah Akhlak
2. Materi pembelajaran Aqidah Akhlak
3. Metode pembelajaran Aqidah Akhlak
4. Evaluasi pembelajaran Aqidah Akhlak

             b. Variable Y (Dependent Variable) yaitu Pembentukan Akhlakul Karimah
            
Variable Y
Indikator
Pembentukan Akhlakul Karimah

1.   Kebiasaan menghargai orang lain
2.   berusaha tidak melakukan prilaku tercela
3.   berusaha tidak lalai dalam melaksanakan ibadah lima waktu
4.   berusaha tidak berbohong

          2. Hubungan Antara  Variable
Hubungan antara variable diatas yaitu pembelajaran Aqidah Akhlak dapat diharapkan akan menjadikan seseorang siswa mempunyai sifat yang terpuji, akhlak yang mulia dan lebih-lebih tidak merugikan orang lain.

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara (  interview )                                                                                Dalam hal ini peneliti menggunakan bentuk wawancara Unstructured”, yaitu dengan menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel dengan keterangan yang lebih lengkap dan mendalam. Metode ini digunakan untuk memperkuat hasil dari metode angket. Dengan metode ini peneliti dapat langsung mengetahui reaksi yang muncul dari responden dalam waktu yang cukup singkat, walaupun dengan metode ini kemungkinan adanya jawaban yang kurang objektif dari responden terhadap materi interview yang diajukan oleh peneliti.

b. Observasi Partisipan ( Participant Observation )
       Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan situasi sekolah siswa. Adapun yang menjadi sasaran dalam observasi ini adalah kegiatan mengajar guru bidang studi Aqidah Akhlak serta akhlaqul karimah siswa MI Al Ishlah Tembalang. Penelitian observasi dilakukan dengan  melibatkan diri secara aktif pada aktifitas yang berlangsung agar dapat mengamati penuh interaksi di antara guru dan siswa.

c. Angket atau Kuesioner (Questionnaires)
       Angket atau Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam hal ini tentang pembelajaran aqidah akhlak dan pembentukan akhlaqul karimah siswa.                                        dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk angket tertutup dengan jawaban langsung berdasarkan alasan sebagai berikut:
1. Bagi responden, mudah untuk memberikan jawaban karena alternatif  jawaban sudah disediakan, tinggal memilih salah satunya.
2. Bagi penulis, mudah dalam menganalisa data.
3. Dari segi waktu, relatif singkat dalam memperoleh data harian siswa.

d. Dokumentasi
          Salah satu pengumpulan data adalah dengan mengambil dari dokumentasi yang berarti barang-barang tertulis. Di dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
          Dalam hal ini metode tersebut berfungsi untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian seperti jumlah siswa, catatan nilai afektif guru, nama-nama siswa, data pelanggaran siswa dan nilai kelakuan harian siswa di MI Al Ishlah Tembalang.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Baqir. 1994. Mengobati Penyakit Hati, Membentuk Akhlak mulia. Jakarta: Karisma
Al-Munir, Mahmud Samir. 2004. Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah. Jakarta :
   Gema Insani
Aly, Hery Noer dan Munzier. 2008. Watak Pendidikan Islam, Jakarta Utara: Friska
   Agung Insani, cet. III.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Preaktek edisi
    revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.
Asmaran. 2002. Pengantar Studi Akhlak (edisi Revisi). Jakarta: PT. Raja Grafindo
    Persada.
Asy-Syalhub, Fuad bin Abdul Aziz. 2008. Begini seharusnya menjadi guru. Jakarta :
    Darul Haq
Departemen Agama RI. 1989.Al-Qur’an dan terjemahannya edisi Revisi, Surabaya:      
    Mahkota.
Sjarkawi, 2008. Pembentukan kepribadian anak. Jakarta. PT Bumi Aksara
Ulwan, Abdullah Nashih. 1981. Pendidikan Anak dalam Islam. Semarang: CV. Asy-Syifa’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar